Hampir semua masyarakat Indonesia tahu bahwa Indonesia merupakan negara dengan pemeluk agama Islam terbanyak di dunia, namun,hal tersebut tidak menutup bahwa di Indonesia ini juga banyak pemeluk pemeluk agama lain selain Islam, seperti Kristen, Hindu, dan juga Budha.
Agama agama ini tidak muncul dengan sendirinya di negara Indonesia, namun dibawa dan diajarkan oleh tokoh tokoh yang menganutnya. Salah satunya adalah agama Budha. Mungkin jika mendengar agama Budha dan Hindu, pikiran anda langsung teringat akan salah satu pulau di Indonesia yang penganut agama Budha dan Hindu nya cukup terkenal, yaitu Bali.
Sejarah Masuknya Agama Budha ke Indonesia
Pada 563 SM, Sidharta Gautama lahir di Taman Lumbini, Kerajaan Sakya, India. Pada 528 SM, Buddha mendapat ilham setelah bersemedi di bawah pohon bodhi di desa Gaya. Budha memberi wejangan di Desa Samath, Benares India. Pada 483 SM, Budha wafat dan ajarannya tersebar. Agama Budha tersebar ke Cina, lalu masuk ke Jepang. Hwi Ning, pendeta agam Budha, datang ke kerajaan Kalingga yang ada di Jepara, Jawa Tengah, menyebarkan agama Budha. Pada abad ke 7, Kerjaan Sriwijaya berpengaruh terhadap penyebaran agama Budha.
Ajaran agama Budha yang terkenal adalah Catur Aryasatyani atau empat kebenaran inti ajaran Budha:
Penderitaan lebih hebat daripada kebahagiaan.
Penderitaan timbul karena ada hasrat untuk hidup.
Dengan usaha, penderitaan dapat terhapus.
Cara menghilangkan penderitaan melalui Astavida atau Delapan Jalan Utama, yaitu: berpikir baik, berniat baik, berkata baik, bertingkah laku baik, makan minum baik, berusaha yang baik, perhatian yang baik, dan semedi yang baik.
Kitab agama Budha yang dikenal dengan Tripitaka atau Tiga Keranjang:
Winayapitaka yang berisi peraturan dan hukum yang menentukan cara hidup para pemeluknya.
Sutrantapitaka yang berisi wejangan sang Budha.
Abdhidharmapitaka yang berisi penjelasan soal keagamaan.
Candi Budha.
Candi candi tersebut diantaranya adalah Candi Borobudur, candi Mendut, candi Sewu, candi Plaosan, candi Sari, dan candi Pawon, juga candi Muara Takus.