Apakah anda pernah mendengar kata Indische Partij atau mungkin anda sudah sering mendengarnya? Kata yang bukan berasal dari bahasa Indonesia ini memang cukup terkenal atau mungkin sangat terkenal di dalam sejarah. Organisasi pergerakan nasional ini memiliki keunikan atau kekhasan tersendiri yaitu organisasi Indische Partij ini didirikan oleh golongan Eropa-Indo. Anda mungkin penasaran bagaimana bisa golongan Eropa yang sebenarnya menjajah negeri ini menjadi salah satu bagian dari organisasi pergerakan nasional Indonesia? Berikut ini adalah penjelasan yang lebih lanjut tentang Indische Partij yang sangat menarik untuk anda simak.
Sesuai dengan apa yang telah disebutkan sebelumnya, organisasi Indische Partij ini didirikan oleh golongan Eropa-Indo khususnya adalah seorang bernama Eugene Douwes Dekker karena terjadi diskriminasi antara orang Belanda dan orang Indo-Belanda.
Douwes Dekker mengajak Suwardi Suryaningrat dan Cipto Mangunkusumo untuk ikut bergabing dengan organisasi Indische Partij ini. kelompok tersebut yaitu Douwes Dekker, Suwardi Suryaningrat, dan Cipto Mangunkusumo dikenal dengan sebutan “Tiga Serangkai” dan mereka selalu mengkritik pemerintahan Belanda.
Indische Partij membuat surat kabar yang diberi nama De Express. Namun, Indische Partij gagal mendapatkan status badan hukum. Di dalam surat kabar De Express tersebut, Suwardi Suryaningrat menulis sebuah artikel yang berjudul Al Ik Een Nederlander Was (tahun 1913) yang memiliki arti “Andai Aku Orang Belanda” yang mengkritik perayaan ulang tahun ke-100 kemerdekaan Belanda dari Perancis.
Akibat dari tulisan atau artikelnya itu, Indische Partij menjadi partai terlarang. Anggota anggota Indische Partij yaitu Douwes Dekker, Suwardi Suryaningrat, dan Cipto Mangunkusumo diasingkan ke Belanda.
Pada tahun 1914, Cipto Mangunkusumo dikembalikan lagi ke Indonesia. Lima tahun kemudian atau tepatnya pada tahun 1919, Suwardi Suryaningrat dan Douwes Dekker kembali dari Belanda.
Organisasi pergerakan nasional Indische Partij ini sangat menarik karena selain anggotanya ada yang berasal dari Eropa, yaitu Douwes Dekker yang berarti beliau juga sebenarnya turut membela bangsa Indonesia yang dijajah oleh Eropa. Selain itu, kritikan yang dilakukan oleh Indische Partij ini sangat menarik, telah melakukan perlawanan secara tidak langsung melalui tulisan atau artikel yang hingga membuat organisasi Indische Partij ini menjadi partai yang terlarang, bahkan hingga anggota-anggotanya diasingkan ke Belanda.