Saat Indonesia maasih dalam masa penjajahan seperti pada jaman dahulu, didirikanlah organisasi-organisasi pergerakan nasional dengan berbagai tujuan yang mulia oleh orang orang yang begitu peduli atas nasib bangsa ini. beberapa organisasi pergerakan nasional tersebut adalah Budi Utomo, Sarekat Islam, Indische Partij, Perhimpunan Indonesia (PI), PNI dan PNI-Baru, Parindra, Gerindo, dan masih banyak lagi. salah satu dari banyak organisasi pergerakan nasional tersebut adalah Sarekat Islam. Anda mungkin pernah mendengar atau mungkin belum pernah mendengarnya sama sekali? Sarekat Islam adalah organisasi yang sebelumnya bernama Sarekat Dagang Islam atau (SDI). Berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut mengenai Sarekat Islam:
Pada tahun 1908, pada awalnya sarekat Islam ini bernama sarekat Dagang Islam atau SDI. Organisasi ini didirikan oleh Tirtoadisuryo.Tujuan didirikannya Sarekat Islam ini adalah untuk membela kepentingan pedagang Indonesia dari ancama pegadang Cina. Beberapa tahun kemudian tepatnya di tahun 1911, pendiri Sarekat dagang Islam, Tirtoadisuryo mengajak pengusaha batik yang sukses di Solo, yaitu H. Samanhudi untuk mendirikan SDI di Solo. Selain itu, beliau juga mengajak HOS Cokroaminoto mendirikan SDI di Surabaya.
HOS Cokroaminoto menganjurkan SDI untuk diubah menjadi Sarekat Islam. Sarekat Islam menyatakan diri bahwa mereka bukanlah partai politik namun mendorong pemerintah Hindia-Belanda untuk membuat perwakilan rakyat.
Tujuan akhir dari sarekat Islam adalah untuk mencapai pemerintahan sendiri. Tokoh tokoh lain yang terkenal dari Sarekat Islam adalah H. Agus Salim dan juga Abdul Muis. Pada tahun 1916, Central Sarekat Islam atau CSI diberikan badan hukum oleh Gubernur Jendeeral Idenburg. Di tahun 1921, Sarekat Islam disusupi orang orang sosialis, yaitu Alimin, Semaun, dan Darsono yang membentuk SI merah menentang kapitalisme nasional yang didukung Cokroaminoto. Pada kongres kelima, Semaun dikeluarkan dan SI Merah memisahkan diri dan bergabung dengan Partai Komunis Indonesia.
Pada tahun 1923 CSI diganti menjadi Partai Sarekat Islam. Cabang dari Sarekat Islam yang mendapat pengaruh komunis mendeklarasikan Sarekat Rakyat di bawah naunga PKI. Garis perjuangan Sarekat Islam menjadi nonkooperatif.
Di tahun 1927, Sarekat Islam berubah menjadi Partai Sarekat Islam Indonesia.