1. Aluvial: tanah jenis ini terbentuk dari material material halus yang mengendap di sungai atau hasil dari pengendapan aliran sungai.
2. Vulkanis: tanah vulkanis banyak ditemukan di sekitar gunung berapi, yaitu karena terbentuk dari bahan bahan yang dikeluarkan oleh gunung yang meletus.
3. Laterit: tanah jenis ini memiliki warna yang kemerah merahan dari asalnya yang kelabu. Tanah ini adalah vulkanis yang telah mengalami proses pelarutan air hujan yang banyak dan suhu tinggi.
4. Padzol: tanah vulkanis yang terkena air hujan banyak dan suhu rendah. Banyak di daerah pegunungan.
5. Margalit: tanah ini terjadi karena batuan yang mengandung banyak kapur dan pengaruh hujan yang tidak merata sepanjang tahun.
6. Terrarosa: terbentuk karena hasil pelarutan batuan kapur.
7. Andosol: berasal dari abu gunung api.
8. Liat: tanah yang bentuknya berupa lempeng dan memiliki butiran halus. Biasanya bisa digunakan untuk membuat kerajinan dan dikeringkan.
9. Napal: tanah liat yang bercampur dengan batu kapur.
10. Kaolin: tanah liat yang bagus untuk dibuat keramik
11. Rawang (organosol): terbentuk dari sisa tumbuh tumbuhan.
12. Padas: terbentuk dari mineral mineral yang dikeluarkan air dari tanah di atas sehingga sifatnya padat.
13. Regosol: berasal dari material gunung api dan berbutir kasar.
14. Kapur: terbentuk dari hasil pelapukan batuan kapur dan tidak menyuburkan atau tidak subur.
15. Litosol: berasal dari batuan keras yang belum mengalami pelapukan secara sempurna.
16. Argosol (gambut): warnanya cokelat hingga hitam, terbentuk dari sisa tanaman yang telah mengalami pembusukan.
17. Grumosol: terbentuk dari material halu berlempung.
18. Lempung (debu): tanah ini tidak mudah merembaskan air.
19. Latosol: tanah jenis ini mengandung besi dan alumunium.