Bangsa Indonesia memang dulunya tidak langsung seperti ini, namun mengalami dan melewati berbagai macam peristiwa dan juga perkembangan yang bertahap. Bangsa Indonesia dulunya tidak serta merta menjadi seperti ini. bahkan sebelum bangsa ini didatangi dan dijajah oleh berbagai negara dari Eropa maupun Asia Timur yaitu Jepang, bangsa Indonesia memiliki kisah atau riwayat sejarah yang patut untuk kita bahas dan juga kita pelajari untuk lebih mengenal negara yang kita cintai ini.
Di Indonesia dulunya berdiri kerajaan kerajaan yang bercorak Hindu dan Budha, lalu setelah agama Islam masuk dan tersebar juga berkembang di Indonesia, didirikan pula kerajaan kerajaan yang bercorak Islam atau bisa juga disebut dengan Kesultanan. Salah satu kerajaan atau kesultanan yang bercorak Islam di Indonesia adalah Kerajaan Banten atau Kesultanan Banten. Berikut ini adalah kisah singkat Kerajaan Banten.
Kerajaan Banten atau Kesultanan Banten mulai dirintis pada sekitar tahun 1525 oleh Nurullah. Bangsa Portugis dan Kerajaan Padjajaran bekerjasama mendirikan benteng di Sunda Kelapa.Pada tahun 1527 Nurullah menaklukan Sunda Kelapa dari tangan Portugis dan beliau diberi gelar Fatahillah oleh Sultan Trenggana. Namun pada tahun 1552, Fatahillah wafat dan beliau digantikan oleh anaknya yang bernama Hasanuddin, dan pada masa kekuasaan oleh Hasanuddin, Banten melepaskan diri dari Demak.
Di tahun 1552 hingga 1570, Hasanuddin berkuasa dan berusaha menaklukan Lampung. Beliau digantikan oleh anaknya yang bernama Maulana Yusuf pada 1570-1580. Di tahun 1579, Maulana Yusuf menyerang Kerajaan Pajajaran dan berakhir dengan ditaklukan. Setelah itu banyak penduduk Pajajaran yang masuk Islam. Kerajaan Banten mencapai puncak kejayaannya pada 1651-1683 pada masa kekuasaan Sultan Ageng Tirtayasa. Beliau juga menentang monopoli dan berperang melawan VOC.
VOC membujuk Sultan Haji yang merupakan putra dari Sultan Ageng Tirtayasa yang tidak diberi tahta oleh ayahnya untuk melawan VOC. Di tahun 1692 Sultan Haji mampu merebut tahta ayahnya dan menangkap ayahnya namun beliau diharuskan untuk mengakui monopoli VOC di Banten dan juga menyerahkan sebagian wilayah Banten ke VOC.