Kerajaan kerajaan di Indonesia yang sangat banyak dan memiliki nilai sejarah dan budaya juga peninggalan peninggalan yang menakjubkan bahkan sampai terkenal hingga hampir ke seluruh pelosok dunia, selalu bisa menjadi bahan yang menarik untuk dikupas dan diteliti. Salah satunya adalah Kerajaan Mataram Kuno yang berbasis di Jawa Tengah.
Kerajaan Mataram Kuno ini sangat terkenal karena pada masa Kerajaan inilah salah satu Candi yang sangat megah dan namanya terdengar sampai hampir ke seluruh penjuru dunia, yaitu Candi Borobudur, dibangun pada masa Kerajaan Mataram Kuno yang diselesaikan pada masa Syailendra.
Kerajaan Mataram Kuno yang ada di Jawa Tengah ini akhirnya punah karena bencana alam berupa meletusnya Gunung Merapi dan mengakibatkan pusat kerajaan Mataram Kuno dipindahkan ke Jawa Timur. Sebagai lanjutan dari Kerajaam Mataram Kuno, berdirilah Kerajaan Medang Kawulan/Kahuripan. Kerajaan Medang Kawulan merupakan lanjutan dari Kerajaan Mataram Kuno.
Kerajaan Mataram Kuno dipindahkan ke Jawa Timur oleh abdi kerajaan yang bernama Mpu Sindok dan mendirikan Medang Kawulan. Keturunan Mpu Sindok diberi nama Wangsa Isana. Pada tahun 991-1016 Dharmawangsa memerintah tahun Medang Kawulan. Pada tahun 1016, terjadilah suatu pertikaian, antara Dharmawangsa dengan Sriwijaya yang menyebabkan Kerajaan Medang Kawulan mengalami Pralaya atau pemusnahan oleh raja Wura Wari yang diperalat oleh Sriwijaya.
Saat terjadi pemusnahan atau Pralaya itulah Dharmawangsa sedang mengadakan pesta pernikahan putrinya dengan Airlangga. Pada Pralaya itu, Dharmawangsa tewas, namun Airlangga dan permaisurinya berhasil meloloskan diri ke hutan Wonogiri. Pada tahun 1019, Airlangga menggantikan Dharmawangsa. Airlangga merupakan keturunan Udayana, dari Bali. Airlangga memutuskan untuk ingin menjadi petapa pada tahun 1041 dan membagi Kediri menjadi dua yaitu Jenggala yang berpusat di Sidoarjo, dan Kediri, dengan bantuan Mpu Bharada agar diperintah oleh Jayanegara dan Jayengrana.
Peninggalan budaya pada masa Kerajaan Medang Kawulan:
Prasasti Pucangan (Calcutta Stone), mengisahkan tentang Pralaya di Kerajaan Medang Kawulan.
Candi Belahan: makam Airlangga.
Arca Dewa Wisnu yang menaiki garuda sebagai simbol raja Airlangga.