Sejarah kerajaan kerajaan yang pernah berdiri dan berkuasa di Indonesia bahkan memiliki pengaruh yang sangat besar tidak hanya di nusantara, membuat keberadaan kerajaan kerajaan itu menarik untuk dikupas dan dipelajari.
Berbagai macam pengaruh dan peninggalan yang ditinggalkan selepas kerajaan kerajaan tersebut punah atau ditumpas oleh kerajaan lain ataupun dimusnahkan karena berbagai sebab, terkadang juga menyebabkan kesulitan untuk menguak lebih lanjut tentang seluk beluk kerajaan kerajaan tersebut.
Selain itu, kerajaan kerajaan yang pernah berdiri di Indonesia ini memang telah melewati masa masanya, ada yang punah karena pemusnahan, ada yang habis karena bencana alam, ada juga yang ditumpas atau diserang oleh kerajaan lain atau penguasa lain misalnya adalah oleh para penjajah saat di jaman penjajahan Belanda.
Namun, ada juga kerajaan yang berdiri sebagai kelanjutan atau terusan dari kerajaan sebelumnya. Seperti kerajaan yang satu ini, yaitu Kerajaan Kediri, yang berdiri sebagai kelanjutan dari kerajaan sebelumnya yaitu Kerajaan Medang Kawulan yang mengalami Pralaya atau pemusnahan oleh raja Wura Wari yang diperalat oleh Sriwijaya akibat dari pertikaian Raja Dharmawangsa dengan Sriwijaya.
Setelah kekuasaan Kerajaan Medang Kawulan dipegang oleh Airlangga, beliau membagi Kediri menjadi dua, yaitu Jenggala dan Kediri. Berikut adalah lanjutannya.
Karena Jenggala kurang populer dalam politik, maka Kerajaan Kediri yang populer dalam sejarah. Sayangnya kedua kerajaan tersebut mengalami perang saudara. Pada tahun 1052, perang saudara antara Jenggala dan Panjalu berakhir.
Pada tahun 1135-1157 merupakan puncak pemerintahan Kediri yang saat itu dikuasai atau diperintah oleh raja yang bernama Jayabaya. Pada masa ini seni sastra tumbuh ketika Mpu Sedah dan Mpu Panuluh mengubah kakawin Bharatayuda, yang menceritakan tentang perang antara Kediri dan Jenggala.
Raja Jayabaya juga merupakan seorang ahli ramal.
Kemunduran atau ketidaktenteraman mencuat pada tahun 1185-1222 saat raja Kediri yang terakhir yaitu Kertanegara memerintah, beliau mengurangi hak golongan kaum Brahmana sehingga golongan kaum Brahmana bekerjasama dengan Ken Arok untuk meruntuhkan Kerajaan Kediri.
Kerajaan Kediri meninggalkan Kitab Kitab Karya Sastra pada Jaman Kediri:
Hariwangsa dan Gatotkaca karya Mpu Panuluh.
Smarandhana karya Mpu Dharmaja.
Calon arang yaitu cerita tentang penyihir yang membuat kekacauan di Kediri.