Sejarah tentang masa lalu bangsa Indonesia memang menyimpan banyak sekali kisah yang menarik untuk kita kupas dan pelajari keberadaannya. Seperti yang kita ketahui juga, sebelumnya, negara Indonesia ini tidak serta merta langsung seperti sekarang ini yang dipimpin oleh seorang presiden sebagai kepala negara atau pemimpin negara, oleh dewan dewa perwakilan rakyat, juga oleh kepala kepala daerah.
Dahulu Indonesia memiliki banyak sekali kerajaan kerajaan yang berkuasa di suatu wilayah tertentu. Sebelumnya mungkin kita sudah membaca tentang kerajaan kerajaan bercorak Hindu dan Budha yang ada di Indonesia sebelum masuknya agama Islam. Namun, setelah kerajaan kerajaan bercorak Hindu dan Budha itu, juga berdiri kerajaan kerajaan bercorak Islam. Salah satunya adalah Kerajaan Samudra Pasai, yang merupakan salah satu kerajaan tertua yang ada di Indonesia.
Kerajaan Samudra Pasai berada di pesisir pantai utara Sumatera, Kerajaan Samudra Pasai dibangun atau didirikan oleh Marah Silu atau Malik Al Saleh pada sekitar tahun 1290 an. Kerajaan Samudra Pasai ini adalah karena mundurnya kerajaan Sriwijaya. Tidak banyak bukti arkeologis yang bisa dikaji dalam Kerajaan Samudra Pasai ini. pada tahun 1292, Kerajaan Perlak disatukan oleh Kerajaan Samudra Pasai.
Kerajaan Samudra Pasai ini terkenal dengan kota dagang, salah satu komoditi dagangnya adalah lada, dalam catatan Ma Huan menyebutkan, 100 kati lada dijual dengan harga perak 1 tahil. Sebagai alat tukar, Pasai menggunakan koin emas sebagai alat transaksinya. Masyarakat Pasai umumnya menanam padi di ladang yang dipanen dua kali selama setahun dan juga memiliki sapi perah untuk menghasilkan keju.
Sebagai kerajaan Islam, tentu saja masyarakatnya menganut agama Islam meskipun pengaruh Hindu dan Budha masih ada di masyarakat ini.Pada tahun 1345 disebutkan musafir asal Maroko yang bernama Ibnu Batutah mengunjungi Samudra Pasai. Akhir pemerintahan Kerajaan Samudra Pasai berakhir pada masa raja terakhirnya yaitu Sultan Zainal Abidin, selanjutnya, Kerajaan Samudra Pasai ditaklukan oleh Portugis pada tahun 1521. Pada tahun 1524, Pasai sudah dikuasai oleh Aceh.
